SMAN 1 GANTUNG JUARAI AJANG BERGENGSI INTERNASIONAL, SCIENCE AND INVENTION FAIR (ISIF) 2020

Visioner, predikat ini pantas disematkan untuk dua pelajar SMAN 1 Gantung, Rudi Salam dan Gilang Ramadhan, yang berhasil menyabet medali pada kompetisi Internasional Science and Invention Fair (ISIF) tahun 2020 kategori Physics, Energy and Engineering tingkat SMA.
ISIF sendiri merupakan perpaduan antara kompetisi dan pameran di bidang Sains dan Invensi tingkat internasional yang diikuti oleh pelajar SD sampai mahasiswa. Selain itu, ISIF juga merupakan sebuah event yang dirancang untuk para peneliti muda dalam memamerkan hasil riset dan produk invensi.
Beradaptasi dengan kondisi pandemi, ajang internasional bergengsi ISIF pada tahun 2020 yang selalu bekerja sama dengan Indonesian Young Scientist Association (IYSA) ini diselenggarakan secara daring yang diikuti oleh peserta dengan latar belakang berbagai negara di dunia.
Di bawah arahan guru Geografi SMAN 1 Gantung, Aruna Nur Ardhi S.Pd. dua pelajar ini menciptakan sebuah inovasi yang dinilai mampu mengolaborasikan sains, teknologi, dan budaya Indonesia dalam bentuk water stove atau kompor air, yaitu kompor masak dengan menggunakan bahan bakar air.
Penemuan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat Indonesia yang tinggi akan bahan bakar kompor. Sementara selama ini, bahan bakar kompor sebagian besarnya masih mengandalkan minyak tanah dan LPG. Mengingat untuk mendapatkan dua jenis bahan bakar kompor tersebut tidak lah mudah, ketersediaan di alam pun sangat terbatas, ditambah dengan pemrosesan yang rumit dan mahal, belum lagi bahan bakar jenis gas yang membutuhkan kemasan khusus (tabung gas) sehingga dibutuhakan bahan bakar kompor alternatif pengganti dua jenis bahan bakar tersebut.
Menyadari kebutuhan akan bahan bakar kompor yang sangat krusial, Rudi dan Gilang —panggilan akrab dua pelajar ini— menjadi orang pertama yang memberikan alternatif bahan bakar kompor yang baru dan terbarukan.
Dengan alat dan bahan yang sederhana, seperti charger baterai. paraly tube 10 inci, pipa penutup, aluminium, baut, selang, dan sebuah kompor gas bekas, dua pelajar ini merakit kompor air dengan cara memproduksi hidrogen dari pecahan molekul H2O dengan bantuan listrik.
Inovasi water stove ini dianggap dapat menjadi jawaban atas ketersediaan bahan bakar kompor yang mulai terbatas dan dapat digunakan oleh semua kalangan dengan biaya yang sangat terjangkau.
Dalam keikutsertaannya, dua pelajar ini mendapat dukungan penuh dari sekolah. “Pihak sekolah sangat mengapresiasi inovasi dua siswa kami ini sehingga mampu menjuarai ajang dengan level internasional, ISIF. Tidaklah mudah mengikuti ajang ini karena selain produk inovasinya harus menarik, peserta juga dituntut untuk presentasi dengan bahasa Inggris. Harapannya, ini menjadi pintu gerbang bagi prestasi-prestasi lain ke depannya,” ujar Wakil Kepala bidang Kurikulum SMAN 1 Gantung, Harris Diyanto,S.Pd.
ISIF atau ajang serupa lainnya dapat menjadi wadah bagi para pemuda inovator dalam menunjukkan dan mengembangkan produk inovasi hasil temuannya. Melalui ajang serupa ini pula diharapkan dapat memicu semangat remaja dan pemuda dalam berinovasi dengan sains dan teknologi tanpa meninggalkan budaya bangsanya
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Berita Lainnya :
- Dua Siswi SMAN 1 GANTUNG Kembali Ukir Prestasi Tingkat Nasional Melalui Lomba Fotografi FELSI 2021
- Satu-satunya wakil BABEL, Claudya Devina Turang & Dea Sulista (SMAN1GTG) jadi FINALIS FIKSI 2021
- Presentasi di Hadapan Bupati, Winda Widya Wutama, Satu-satunya Pelajar yang Memenangi Kompetisi KTI
- DUA SISWA SMAN GTG JUARA NASIONAL AJANG FIKSI 2020
- DUA SIWA SMAN GTG MENJADI FINALIS KOPSI TINGKAT NASIONAL 2020
Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas :
Komentar :
Kembali ke Atas